Alasan Di Balik Dukungan Anies Baswedan Terhadap Kendaraan Listrik

Anies Baswedan, berhasil sukses dalam menyelenggarakan acara balap Formula E Jakarta pada tahun 2022. Salah satu tujuan dari Anies Baswedan dalam mengadakan acara ini adalah untuk mendorong masyarakat agar mulai beralih ke penggunaan mobil listrik.

Dalam sebuah wawancara dengan Andi F. Noya yang disiarkan oleh saluran YouTube Metro TV, Anies Baswedan mengakui bahwa alasan utama di balik penyelenggaraan Formula E Jakarta 2022 adalah untuk menggalakkan penggunaan mobil listrik. Ia menjelaskan, “Kami memilih ini karena mobil listrik adalah masa depan. Kendaraan listrik merupakan masa depan.”

Lebih lanjut, Anies Baswedan menyatakan bahwa pihaknya ingin menyelenggarakan acara yang ramah lingkungan dan menjadikannya sebagai kampanye. Selama masa kepemimpinannya, Jakarta sedang berupaya untuk mengganti bus umum yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi bus listrik.

“Mengampanyekan penggunaan bus listrik membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, melalui balap mobil listrik, kampanye dapat dilakukan secara cepat,” ujar mantan gubernur dengan berbagai prestasi tersebut.

Anies menjelaskan bahwa inilah salah satu alasan utama mengapa mereka mengundang acara balap mobil global ke Jakarta. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan bahwa Jakarta peduli dan ingin berkontribusi dalam menyelesaikan Krisis Iklim Global.

“Melalui acara ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa Jakarta peduli dan ingin berkontribusi dalam menyelesaikan Krisis Iklim Global,” tegas Anies.

Sebagai Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies juga menyampaikan bahwa kegiatan pemerintah harus memberikan dampak ekonomi. Sebagai contoh, ketika mereka menyelenggarakan Indonesia Fair, mereka mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dalam pawai dan membuka warung-warung.

“Kami mengeluarkan dana sebesar Rp 2 miliar. Meskipun uang sebesar Rp 2 miliar tersebut tidak akan kembali secara langsung, namun dampaknya sangat besar. Terjadi transaksi sebesar Rp 4, 5, 6, 7, 10, 20 miliar. Inilah yang dinamakan pemerintah mendorong perekonomian,” jelas Anies sebagai respons terhadap pertanyaan Andy F. Noya mengenai utang sebesar Rp 150 juta kepada PT. Ancol.